Gambar Suasana Fakultas Seni Rupa dan Desain Beserta Aspek Penilaiannya

Halo Young Creatives! Bagi kamu yang lagi mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian saringan masuk Fakultas Seni Rupa dan Desain meliputi Ujian Portofolio Seni Rupa SNMPTN, SBMPTN, atau Ujian Mandiri, kamu wajib check out Link berikut ini guys!

 

Di sini kamu bisa menemukan berbagai fakta tentang aspek-aspek penilaian yang perlu kamu ketahui mengenai gambar suasana. Skill gambar aja kurang cukup loh, kamu juga harus menyusun strategi, teliti, dan banyak berlatih dalam management waktu untuk mengerjakan karya kamu hingga selesai.   so Get ready to rumble guys! Bintang Merah siap membantu kesiapan kamu untuk menghadapi Ujian Keterampilan dan Portofolio Seni rupa, untuk info lebih lanjut, kamu bisa klik link instagram berikut ini https://www.instagram.com/bintang.merah/

dan klik link website untuk info lebih lanjut dan download formulir pendaftarannya segera!

http://www.bintangmerah.web.id/

 

 

Bocoran Mengenai Gambar Suasana!

Bagi kamu peminat jurusan Seni Rupa dan Desain, harus mengenali apa yang dinamakan dengan gambar suasana. Sebagai bocoran, kamu akan diberikan soal berupa paragraf naratif atau deskriptif, dan kamu diminta untuk menggambar adegan tersebut ke dalam kertas A3 dalam 90 menit. Bagi kamu yang belum tergabung ke dalam bimbingan belajar preparasi menghadapi Ujian Saringan Masuk Fakultas Seni Rupa dan Desain atau disingkat FSRD, prepare yourself! Karena orang yang memiliki bakat di ilustrasi atau menggambar figuratif, sampai serealis-realisnya pun sampai keliahatan pori-pori, urat, butiran keringat, bulu hidung pun ketika diminta untuk menggambar suasana terkadang akan kewalahan karena belum terbiasa menggambar  adegan yang detail dari mulai ide cerita, figur-figur tokoh di dalamnya, mengatur komposisi, detail background, pengambilan sudut pandang,  dalam waktu yang sangat terbatas.

Gambar suasana, atau biasa disebut sebagai gambar ekspresi merupakan satu metode komprehensif untuk menilai banyak aspek kreatif para peserta seleksi. Penilaian akan meliputi beberapa poin diantaranya:

  1. Kreativitas

Aspek penilaian satu ini ditujukan untuk melihat kemampuan kamu dalam menciptakan ide-ide baru. Kamu ditantang untuk dapat mengembangkan soal  yang diberikan. Sebagai contoh , “Gambarkan suasana pasar di mana di sana terdapat aktivitas jual beli.” Ide pertama yang terlintas di kepala orang kebanyakan mungkin pasar tradisional di tempat terbuka, yang isinya pengunjung pasar yang sedang membayar barang belanjaan kepada penjual, dan penjual sedang berada di balik meja menerima uang atau memberikan barang yang dijajakan. Mereka sibuk masing-masing dengan aktivitas jual belinya.  Cara menjawab tersebut bisa dinilai sebagai “ide pertama” di mana hampir semua orang ketika mendengar kata pasar membayangkan adegan tersebut. Tidak ada sesuatu yang lebih dari sekedar menjawab kebutuhan soal. Namun, yang diminta adalah bagaimana kamu bisa berpikir lebih menggunakan ide ketiga, keempat, kelima, dan seterusnya. Pasar bisa saja berupa pasar swalayan yang modern, aktivitas jual beli dilakukan di kasir. Selain itu juga kamu bisa menampilkan pasar barang elektronik, pasar apung, dan masih banyak lagi. Walaupun kamu diminta untuk berpikir anti-mainstream, jangan push ide kamu terlalu jauh, karena bisa saja ide kamu melenceng dari apa yang diminta soal gambar suasana sehingga aspek-aspek yang diharapkan tampil di gambar tersebut tidak muncul.

Selain ide setting, kamu juga harus lebih bermain dengan  ide cerita. Di dalam soal tadi, menggambar aktivitas jual beli saja dirasa kurang cukup. Ingat, ide kamu merupakan daya jual kamu. Tambahkan adegan-adegan menarik di dalamnya. Bayangkan bahwa gambar suasana adalah sebuah film yang adegannya difreeze kedalam satu frame. Dalam satu frame tersebut, visual yang ditampilkan harus dapat memberikan informasi keseluruhan kejadian yang ditampilkan. Gambar kamu juga harus memberikan kesan untuk menambah daya jual. Apakah adegannya seru, sedih, lucu, dan lain sebagainya. Selain itu, berikan kesan bahwa kamu memiliki wawasan yang luas terhadap sekitar kamu. Mulai dari sekarang  kamu harus melihat sekitar, perhatikan detail-detail yang ada disekitar kamu, masukkan  ke kepala, dan  tuangkan di gambar kamu nanti.

  1. Tingkat Keselesaian

Aspek keselesaian ini jadi salah satu aspek terpenting. Apabila kamu tidak mampu menyelesaikan gambar sampai penuh, jangan harap kamu bisa memenangkan  pertarungan sengit di ujian penerimaan nanti. Kamu harus bisa taktis dalam mempertimbangkan proses-proses apa saja yang harus dilewatkan untuk mencapai gambar yang utuh di kertas A3 selama 90 menit, dari mulai tahap membaca soal sampai ke tahap finishing.

  1. Analisa Soal

Ini dia aspek yang paling sering membuat peserta menyesal ketika keluar dari ruang ujian. Ketika mencoba mengingat-ingat soal yang diberikan, lalu saling sharing ke teman-teman seperjuangannya, biasanya ada detail di soal cerita yang terlewatkan karena panik atau terlalu bersemangat. Apabila ada satu saja detail yang terlewat, bersiap-siaplah menerima kenyataan pahit 😦 Kemampuan menganalisa sangatlah penting bagi seorang seniman atau desainer karena sebuah karya pasti akan berangkat dari ketelitian menganalisa  permasalahan yang perlu diatasi, dan dijawab melalui cara-cara yang kreatif dan estetis.

  1. Teknis/ Wawasan Menggambar

Di sini, kamu diminta untuk menggambar senyata mungkin. Nyata dalam konteks menggambar suasana bukanlah seperti yang kamu bayangkan dengan detail-detail hyper-realistic sampai ke serat pakaian atau pori-pori kulit. Tapi nyata di sini adalah bagaimana proporsi manusia, perspektif ruang, material dan tekstur benda, pencahayaan, semua representatif sesuai dengan bagaimana kita melihat adegan tersebut di kehidupan nyata. Ingat, gambar yang kita buat harus bersifat informatif sehingga yang menilai gambar kita tidak perlu lagi bertanya-tanya lagi melihat informasi yang disampaikan melalui gambar kita. Maka dari itu, bagi kamu yang lebih terbiasa menggambar dengan gaya manga, ada baiknya khusus untuk gambar suasana ini kamu memakai style yang lebih realis. Menggambar dengan gaya manga boleh-boleh saja selama disesuaikan dengan proporsi dan anatomi yang mengikuti kaidah-kaidah menggambar realis.   Gaya manga adalah teknik lanjutan atau modifkasi dari menggambar realis. Kamu harus bisa menguasai teknik realis terlebih dulu sebelum diabstraksikan menjadi gambar manga.

Apabila kamu merasa sudah menguasai aspek-aspek diatas, ada baiknya kamu coba mengukur kemampuan kamu seperti mengikuti event-event try out. Berdasarkan pengalaman orang-orang kebanyakan, ujian di tempat rasanya selalu melegakan bagi peserta-peserta yang sudah cukup sering berlatih menggambar suasana, di tempat les ataupun latihan secara mandiri, karena sebagian besar peserta ujian keterampilan di sekitarnya belum terbiasa menggambar suasana. Alhasil bidang kertas gambar suasana yang mereka kerjakan biasanya dicap “putih” karena bidang gambar  tidak terisi  dengan penuh. Berbeda dengan yang terbiasa menggambar suasana, biasanya gambar terlihat  hitam, gelap, dan penuh karena selalu dididik untuk menciptakan karya yang outstanding dengan garis pensil yang tegas dan tebal, dan pengisian bidang gambar yang lebih strategis. Namun, bagi yang gambarnya lebih gelap jangan tenang dulu, karena peserta yang mengikuti ujian  mencapai ribuan seindonesia! Dan yang kamu lihat di kiri kanan hanyalah sebagian kecil dr keseluruhan peserta.

Mengikuti kelas persiapan di Bimbel gambar seperti Bintang Merah menjadi salah satu solusi terbaik untuk mempersiapkan diri karena selain persiapan kamu didampingi oleh para mentor, mengikuti tahapan-tahapan belajar yang terarah, kamu juga memiliki teman-teman berdiskusi yang berkembang secara bersama-sama, sekaligus pesaing-pesaing bebuyutan kamu dr awal kamu masih “kurang” hingga ujian keterampilan gelombang terakhir sebelum kamu dinyatakan berhasil ataupun gagal. Hal ini membuat kamu lebih kuat lagi, lebih jago lagi, dan lebih siap lagi karena kamu sudah berusaha belajar dengan cara yang jauh lebih optimal.